Jadi Sejarawan itu Jangan Setengah-setengah!

Sabtu, 24 September 2016
Posted by Andika
Tag :
Bismillahirrahmannirrahim

Jum'at, 23 September 2016 saat aku mengikuti mata kuliah Teori dan Metodologi Sejarah serasa dicubit hatiku oleh bu Ana. Bagaimana tidak, beliau mengatakan bahwa "Jadi sejarawan itu jangan setengah-setengah. Terlanjur basah nyemplung sekalian." . Aku kemudian terdiam sejenak, benar juga kata bu Ana. Doktor lulusan Universitas Padjadjaran sekaligus pernah merasakan kuliah di Belanda itupun membuatku terhenyak. Perkataan Bu Sri Ana Handayani seperti cambukan untukku. Aku merasa masih setengah-setengah dalam belajar Sejarah. Padahal, ini adalah konsekuensi dari pilihan yang telah aku ambil. Mau tidak mau aku harus memiliki passion di dalam dunia kesejarahan.

Tidak aku pungkiri bahwa sebelumnya aku memang merasa tidak betah di dunia sejarah. Kata orang jurusan ini merupakan jurusan yang sulit "Move on". Namun, aku berusaha untuk tetap melangkah sampai dengan semester 5 ini. ALLAH pasti memiliki rencana yang indah untukku. Mungkin cletukan Bu Ana sore itu merupakan cara ALLAH untuk menegurku agar aku lebih serius lagi dalam belajar, memperbaiki setiap kesalahan agar tidak jatuh ke lubang yang sama, serta tidak bosan untuk membaca, membaca, dan membaca.

Sebuah Harapan Baru

Kamis, 18 Februari 2016
Posted by Andika
Tag :
Bismillahirrahmaanirrahim...
Alhamdulillah masih diberikan ALLAH kesempatan untuk menulis. Setelah sekian lama tidak menyentuh laptop, akhirnya ALLAH memberikan kesempatan untuk memposting tulisan ini. Semoga memberikan manfaat bagi pembaca.



Pada tgl 20 Desember 2015, BKMS (Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah) melaksanakan pesta demokrasi. BKMS mmerupakan Himpunan Mahasiswa Sejarah yang secara aktif terlibat dalam bidang kesejarahan. Dalam pesta tersebut dihadiri oleh beberapa angkatan yakni angkatan 2012, 2014, 2015. Pesta demokrasi tersebut bernama reformasi. Jika di beberapa organisasi bernama reorganisasi, berbeda dengan yang ada di BKMS. Pemilihan nama reformasi merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada mahasiswa yang telah aktif melakukan perubahan pada era Orde Baru. Semangat pembaharuan itulah yang mengilhami mahasiswa sejarah untuk memilih nama tersebut.

Pada pesta demokrasi ini memakan waktu berhari hari, yakni dimulai pada tanggal 4-6 Desember 2015, dilanjutkan pada tanggal 20 Desember. Pemilihan tanggal 20 Desember karena berbenturan dengan jadwal UAS, sehingga diambil kebijakan untuk memberikan jeda pada proses reformasi agar tidak mengganggu konsentrasi belajar mahasiswa. Reformasi yang direncanakan hanya berlangsung selama tiga hari ternyata tidak memiliki titik temu. Banyaknya pendapat yang bermunculan selama reorganisasi membuat waktu yang telah disepakati sebelumnya menjadi molor. Emosi yang tidak bisa dikendalikan membuat suasana ruangan menjadi panas. Banyak peserta sidang yang beberapa kali ditegur oleh presidium, namun tetap saja hal tersebut tidak membarikan perubahan yang berarti. Banyak usulan serta sanggahan yang disampaikan. Namun hal tersebut memilii pengertian agar pengurus selanjutnya dapat belajar dari kesalahan serta tidak membuat kesalahan yang sama. Pada tangal 8 Desember 2015, persidangan berakhir pada pukul 22.00 WIB dikarenakan banyak peserta sidang yang memberikan opsi barusidang, serta argumentasi yang panjang. Karena pada waktu itu satpam kampus sudah memberikan kode untuk mengakhiri jalannya sidang, maka presidium satu memutuskan untuk menunda sidang sampai tanggal 20 Desember 2015.


Pada tanggal 20 Desember 2015, terpilihlah dua kandidat yakni Rifki angkatan 2013 serta Muhammad Nailul Jamil angkatan 2014 sebagai kandidat nomor dua. Mereka menyampaikan visi misi di depan para peserta sidang. Keduanya memiliki perbedaan dalam visi misi mereka. Sidang dilakukan di halaman kantin karena panitia tidak memperoleh ruangan untuk melaksanakan sidang pada waktu itu.
Proses tanya jawab berlangsung seru. Ada satu pertanyaan dari peserta sidang yakni mas angkatan 2013 yang mhon maaf saya tidak tahu namanya..heehee
Pertanyaannya adalah “Untuk kedua calon ketua BKMS tahun 2015/2016, apabila ada dua buah sepeda motor. Sepeda motor pertama dengan kondisi jelek namun kondisinya bagus,mampu berjalan cepat. Sedangakan sepeda motor kedua kondisinya bagus namun tidak bisa berjalan. Mana yang akan anda pilih?”

Kedua kandidat memilih jawaban yag berbeda. Kandidat pertama memilih jawaban yang kedua, dengan alasan bahwa kendaraan yang bagus akan semakin bagus apabila kita mampu mampu memperbaiki yang rusak tersebut. Rifki berpendapat bahwa, sepeda motor tersebut seperti BKMS. BKMS merupakan sebuah organisasi yang bagus. Namun mengalami keroposan di dalamnya. Oleh sebab itu, ia berkeinginana untuk membangun yang keropos tersebut supaya menjadi menjadi sebuah kendaraan yang mamou berjalan cepat.

Lain halnya dengan kandidat kedua yakni Muhammad Nailul Jamil, ia memilih jawaban yang pertama. Yakni sepeda motor dengan penampilan yang jelek namun mampu berjalan cepat. Sebagai manusia yang bijak tentunya tidak boleh memandang segala sesuatunya dari penampilan luar. Yang terpenting adalah kemampuan.
Itulah jawaban dari kedua kandidat. Hingga tibalah pada saat yang ditunggu yakni proses pemilihan. Perolehan suara pada pada masing-masing kandidat berlangsung sengit. Angka yang mereka peroleh saling bekerjaran. Namun, setelah perhitungan suara berakhir, munculah nama Rifki sebagai pemenang dan otomatis ialah yang menjadi ketua menggantikan Muhammad Aminullah sebagai ketua terdahulu.



Semoga dengan terpilihnya Rifki sebagai ketua, diharapkan mampu membawa BKMS menjadi sebuah HMJ yang mampu mengayomi serta mampu menjadi pemimpin yang amanah dan mampu menjadi pemimpin yang memberikan suri tauladan bagi anggota-anggotanya.
Amiin.


Asrama Al-Aqobah, 18 Februari 2016




Wisata Historis Itu Menyenangkan^_^

Rabu, 17 Februari 2016
Posted by Andika
Bismillahirrahmaanirrahiim..

Alhamdulillah masih di berikan oleh Allah kesempatan untuk berbagi cerita melalui blog ini. Semoga para pembaca mendapat manfaat dari postingan ini. Aamiin.
Sebenarnya aku menulis ini karena aku tertarik dengan apa yang dikatakan oleh Pak Nurhadi Sasmita. Beliau adalah dosen pengampu mata kuliah Sejarah Indonesia Abad 19-20 di semester empat ini. “ Wisata historis itu menyenangkan, banyak hal yang akan kita temui disana” Begitulah papar beliau pada pertemuan pertama kuliah. Itulah yang menginspirasiku untuk menuangkannya dalam tulisan ini. Semoga apa yang disampaikan beliau ini dapat tersampaikan pada kalian yang membaca tulisan ini. Aamiin.

Pernahkah kalian berwisata ke candi Borobudur? Candi Prambanan? Museum Trowulan? Atau ke kota Tua Jakarta? Bagi yang pernah berwisata ke berbagai tempat tersebut tentu tidaklah asing dengan nama-nama itu. Yap, tepat sekali.Tempat-tempat tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi serta menyimpan cerita sejarah yang berbeda-beda.


Seperti candi Borobudur, candi ini dibangun pada masa dinasti Syailendra. Pembangunan candi Borobudur membuat masyarakat pada saat itu berpindah ke Jawa Timur karena sistem kerja paksa yang dilakukan oleh raja dari dinastI Syailendra. Candi yang identik dengan agama Budha itu kini menjadi salah satu ikon dari bangsa Indonesia dan pernah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia loh. SubhanaAllah..
Tempat lain adalah Museum Trowulan. Museum ini terletak di Kabupaten Mojokerto. Museum ini merupakan museum yang berisikan peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit. Banyak sekali peninggalan prasejarah yang terpampang rapi, seperti arca, keris, prasasti dan lain sebagainya. Banyak peninggalan yang bisa di situs Trowulan, yakni Candi Wringin, Candi Tikus, Kolam Segaran, dan masih banyak lagi. Museum ini banyak dikunjungi oleh pelajar dengan alasan ingin jalan-jalan sambil belajar, atau dengan kata lain “sambil menyelam minum air” . Keren yaa^_^

Selain itu, Kota Tua Jakarta yang dikenal dengan Batavia Lama (Oud Batavia) menyimpan cerita sejarah yang banyak. Pada tahun 1526 Fatahillah dikirim oleh Kesultanan Demak untuk menyerang Sunda Kelapa yang merupakan pelabuhan terbesar saat itu di wilayah Jawa bagian Barat, yang kemudian dinamakan Jayakarta. Pada tahun 1619 VOC menghancurkan Jayakarta di bawah pimpinan Jan Pieterzoon Coen. Pada tahun 1620 VOC membangun kota baru di wilayah tersebut dengan nama Batavia untuk menghormati Batavieren, leluhur bangsa Belanda. Pada tahun 1972 gubernur Ali Sadikin mengeluarkan Dekrit yang menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai situs warisan.

Tapi wisata hostoris itu ngga harus selalu mendatangi tempatnya langsung. Mana bisa?
Bisa aja. Kenapa ngga..hee..

Yapp, salah satunya adalah dengan membaca buku. If you read something, you can imagination what you read.Mungkin bagi mereka yang ngga terlalu suka baca kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan yang ngebosenin, ngeboringin, dan bikin suntuk. Tapi tahukah anda membaca itu merupakan salah satu faktor yang membuat daya ingat kita meningkat karena otak akan bekerja menterjemahkan setiap kata yang kita baca. Berbeda dengan mereka yang kurang suka membaca justru akan sering mengalami apa yang dinamakan “lupa atau bahasa kerennya Alzemair”. Penyakit tersebut biasanya menimpa kalangan orang lanjut usia, namun sekarang penyakit tersebut juga dapat menimpa usia muda. Nah...tunggu apa lagi yuk segera membaca.

Lanjut yaa...seperti yang sudah aku katakan di atas, wisata historis ngga harus dateng langsung, tapi kita bisa baca dari buku atau literatur yang lain. Seperti buku Sejarah Nasional Indonesia jilid I-VI karangan Nugroho Susanto, Marwati Djoened Poesponegoro. Misalkan saja Jilid pertama dalam buku tersebut berisikan zaman prasejarah di Indonesia. Kita bisa berwisata kesana dengan membayangkan seperti apa zaman tersebut, kemudian merangkainya menjadi sebuah lukisan dalam pikiran kita. Menyenangkan bukan? Selain itu kita tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk wisata ini alias gratiiss tiss tiisss. Ada lagi buku sejarah Agraria,dimana dalam buku tersebut berisikan mengenai konflik-konflik tanah yang ada sejak kolonial hingga bagaimana akhirnya dasar-dasar pokok Agraria terbentuk. Nah gmana kamu tertarik untuk mencobanya? Tunggu apa lagi, rasakan sensasinya dan temukan keajaibaannya..heehee
Masa lampau mengajarkan diri kita menjadi seorang yang bijak,
Bijak untuk mengambil setiap hikmahnya,
JASMERAH...Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah

Semoga bermanfaat^_^

Sanggar BKMS, 17 Februari 2015


Sebuah langkah baru

Senin, 15 Februari 2016
Posted by Andika
Tag :
Bismillahirrahmaanirrahim..

Alhamdulillah masih di berikan kekuatan oleh Allah untuk mengukir coretan kecil di blog ini. Semoga memberikan manfaat bagi semua. Aamiin.
Tgl 14 Februari 2015 aku diberikan kekuatan oleh Allah untuk melakukan boyongan pindah kostan. Trimakasih buat mas Anang dan Mbak Lenny yang udah luangkan waktunya buat bantuin Rinda pindahan. Hehee...
Pagi pukul 08.00 WIB aku berangkat dari rumah mbak Lenny di daerah perumahan Griya Mangli Jember untuk mulai packing. Hmm...rasanya berat buat ninggalin kost yang sudah 3 semester aku tempati. Kali ini aku sendirian mempacking semua baju-bajuku. Lumayan banyak juga yaa...heeehee

Semuanya kumasukkan ke dalam kardus yang telah tersedia sejak lama. Aku sebenarnya sudah ingin pindah sejak memasuki semester dua. Namun, mbak Sul yang merupakan kakak angkatan tidak memperbolehkan aku untuk pindah. Alhasil aku mengurungkan niatku untuk pindah. Memang sich di tempat kostku yang lama murah, tetapi dari segi kebersihan dan kerapian kurang sekali. Kamar mandi kotor dan tempat cuci piringpun menjadi satu dengan kamar mandi. Dan bau sampah juga semerbak dimana-mana. Banyak sekali kenangan yang tersimpan di kostku lama. Salah satunya adalah kenangan bersama Nur Lailatul Shiamah. Ia adalah teman seperjuanganku di kampus. Ia adalah teman sekaligus keluargaku di prodi sejarah.

Berat untuk meninggalkan setiap goresan cerita yang terbingkai indah selama hampir dua tahun ini. Saat aku berpamitan dengannya, ia merasa terkejut. Kog mendadak banget tho rin? Tanyanya kepadaku. Iya mumpung hari Minggu, mbak dan masku mumpung libur dan ada di rumah. Sekalian pindah aja. Tenang aku pasti sering main kesini.
Nur tampak galau karena kepergianku untuk pndah kost. Semoga Ia selalu mendapat keberkahan dan kemudahan di setiap langkahnya menuntut ilmu. Aamiin.
Alhamdulillah pukul 10.00 WIB barang-barang dari kostku lama sudah dapat diangkut secara keseluruhan. Aku kasihan pada bapak becak yang memabantuku untuk memindahkan semua barang-barangku. Jalanan menuju tempat kostku yang baru aga menurun, sehingga bapak becak tersebut merasa kesulitan. Alhamdulillah ada mas Anang yang membantu bapak tersebut untuk menuruni jalanan. Makassiiih Mas Anang. Hehee
Dan lagi-lagi Allah membantuku saat mengangkut semua barang-barangku ke lantai dua. Alhamdulillah mbak Ruroh menghampiriku seraya mengangkut barang-barangku ke atas. Maaf Rinda ngrepoti mbak Ruroh...Maaf njih mbak..hee
Setelah selesai mengangkut semua barang-barang, aku memulai untuk menata kamar baruku. Alhamdulillah mbak Lenni bersedia membantuku untuk membersihkan kamar mandi serta menyapu lantai kamar baruku. Alhamdulillah Ya Rabb, Engkau mendatangkan bantuanMu disaaat hambamu sedang membutuhkan.

Pukul 12.30 WIB, Aku memutuskan untuk break sebentar menjalankan shalat dzuhur. Alhamdulillah lelah telah hilang tergantikan oleh syukur karena nikmatMu Ya Rabb.
Semoga dengan berpindahnya tempatku beristirahat dari menuntut ilmu memberikan manfaat, berkah serta menambah frekuensi ibadahku kepadaMu. Aaamiin.



Asrama Al-Aqobah,
14 September 2015, Pukul 21.04 WIB

Di balik manisnya Surabi...

Kamis, 17 Desember 2015
Posted by Andika
Bismillahirrahmaanirrahiim...

Alahamdulillah,,ALLAH masih memberikan kesempatan padaku untuk berceloteh membagikan tulisan ini. Semoga memberikan manfaat bagi pembaca semuanya,,Amiiinn
Malam ini,,17 Desember 2015,Aku diantarkan Nur menuju ke tempat bendahara umum PELITA untuk menyerahkan sisa uang acara Talk Show. Matur nuwun ya mb Rida, karena telah mau untuk motornya kami cuci di bawah rintik hujan..heheee
Pada acara Talk Showbertepatan sebagai bendahara. Saat perjalanan, hujan turun dengan deras. Aku di boncengnya pada saat itu. Kami menerobos derasnya hujan demi sebuah amanah yang dibebankan padaku. Trimakasih ya Nur, kamu begitu baik padaku hingga mau aku repotkan. hehee
Sesampainya di tempat mbak Ika selaku bendahara Umum PELITA, aku langsung menyerahkan sisa uang yang ada. Totalnya ada Rp 181.700. Aku sangat lega ketika telah mengantarkan uang itu pada bendahara umum. Karena bagiku uang tersebut adalah amanah yang harus segera aku tunaikan. Aku langsung saja pamitan pulang pada mbak Ika karena diluar Nur sudah menungguku. Aku pun langsung menaiki motor dan bergegas pulang.
Di tengah perjalanan, aku mengajaknya untuk minum jus alpukat dan makan sepiring Surabi sekaligus untuk berteduh.
Sambil meminum jus alpukat serta menunggu datangnya pesanan surabi, kami pun saling bercerita. Saling bergurau satu sama lain. Tiba-tiba, ia menanyakan sesuatu padaku, "nda,kalau suatu hari kamu jadi ibu, kamu pengen jadi ibu yang seperti apa?"
. Aku kaget karena pertanyaannya begitu serius kepadaku. Lalu, aku menjawab pertanyaan yang dia tanyakan padaku. "Emmm...kalau aku pengen jadi ibu yang bisa jadi sahabatnya" Setelah itu, kami berpandangan lau melihat butiran hujan yang turun. Kamipun lalu tertawa bersama.
Moment ini tidak bisa aku lupakan begitu saja. Canda tawa kami, gurauan kami yang terkadang Geje. dan itulah kami, dua orang dari daerah yang berbeda dipertemukan dalam sebuah perjalanan meenuntut ilmu,,begitulah ALLAH,,DIAlah sebaik-baiknya pembuat skenario. Alhamdulillah atas karunia nikmat ini, nikmat hujan, nikmat surabi dan jus alpukat, serta manisnya kebersamaanku dengan saudariku, Nur Lailatul Shiamah...

"Seorang mu’min terhadap sesama mu’min bagaikan satu bangunan yang setengahnya menguatkan setengahnya,lalu Nabi Saw. mengeramkan jari-jarinya. (Bukhari, Muslim)".
Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © Rienda Handayani -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -